JAKARTA - PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk, memberikan kejutan bagi para pengguna jalan tol dalam rangka menyambut libur panjang Hari Raya Idul Adha dan masa liburan sekolah. Perusahaan resmi mengumumkan pemberlakuan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk semua golongan kendaraan pada lima ruas tol strategis yang dikelolanya.
Kebijakan diskon tarif ini berlaku secara nasional dan menyasar masa-masa dengan intensitas lalu lintas tinggi. WTR menjadwalkan pemberlakuan potongan tarif tol tersebut dalam tiga periode utama:
6–9 Juni 2025, bertepatan dengan libur Idul Adha,
27–29 Juni 2025, saat awal liburan sekolah,
11–13 Juli 2025, sebagai penutup masa liburan anak-anak sekolah.
Langkah ini merupakan bagian dari kontribusi aktif WTR dalam mendukung kelancaran mobilitas masyarakat serta sebagai bagian dari strategi perusahaan mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya di kuartal kedua tahun 2025.
“Kami memahami libur panjang adalah momen penting bagi masyarakat untuk bepergian, baik untuk silaturahmi maupun kegiatan wisata. Oleh karena itu, WTR memberikan diskon sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat luas dan mendukung kebijakan Pemerintah untuk menggerakkan kegiatan perekonomian,” kata Direktur Utama WTR Daniel Fitzgerald Liman, dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).
Berlaku di Lima Ruas Tol Strategis
Diskon tarif tol 20 persen ini akan diterapkan pada lima ruas tol strategis yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Kelima ruas tol tersebut merupakan bagian penting dari jaringan konektivitas nasional dan sering digunakan selama musim libur:
Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu)
Jalan Tol Pemalang–Batang
Jalan Tol Pasuruan–Probolinggo (Paspro)
Jalan Tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar (KLBM)
Jalan Tol Kayuagung–Palembang (Kapal)
Seluruh ruas tol tersebut menjadi jalur vital penghubung antarkota dan antardaerah yang diperkirakan mengalami lonjakan arus lalu lintas selama musim liburan mendatang.
Komitmen WTR Berikan Pelayanan Maksimal
Daniel menyatakan bahwa pemberian diskon tarif tol ini juga menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam memberikan kemudahan dan fleksibilitas biaya bagi masyarakat dalam merencanakan perjalanan jarak jauh.
“Diskon ini adalah upaya nyata kami untuk memberikan keringanan biaya kepada pengguna jalan tol. Kami ingin masyarakat merasa lebih leluasa dalam mengatur perjalanan, terutama selama masa liburan panjang,” ujarnya.
Selain potongan tarif, WTR juga menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas layanan dan infrastruktur jalan tol selama masa diskon berlaku. Sejumlah langkah operasional disiapkan, termasuk peningkatan layanan di gardu tol, pengawasan lalu lintas secara intensif, dan kesiapan personel teknis di lapangan.
“Kami tetap fokus menjaga keamanan, kenyamanan, dan efisiensi waktu tempuh pengguna jalan tol,” tegas Daniel.
Imbauan Keselamatan dan Persiapan Perjalanan
Melalui keterangan resminya, WTR juga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan tol untuk tetap berhati-hati selama berkendara, terutama pada saat kondisi lalu lintas meningkat di musim libur panjang. Masyarakat diharapkan memastikan kendaraan dalam kondisi prima dan tidak lupa untuk mengecek saldo uang elektronik sebelum melakukan perjalanan.
“Kami mengimbau agar pengguna jalan mematuhi aturan lalu lintas, memastikan saldo cukup, serta merencanakan perjalanan dengan baik agar aman dan nyaman sampai tujuan,” bunyi imbauan resmi dari manajemen WTR.
Langkah ini juga selaras dengan upaya pemerintah dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dalam meningkatkan kualitas layanan jalan tol selama masa puncak perjalanan nasional.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Regional
Kebijakan ini tidak hanya berorientasi pada aspek layanan, tetapi juga didorong oleh semangat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan potongan harga yang berlaku, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terdorong untuk melakukan perjalanan, mengunjungi destinasi wisata, atau bersilaturahmi ke kampung halaman, yang semuanya berdampak positif terhadap perputaran ekonomi lokal.
Pemberlakuan diskon tarif tol ini menjadi langkah strategis yang dinilai tepat dalam memfasilitasi kebutuhan mobilitas masyarakat dan menunjang pemulihan ekonomi nasional pascapandemi serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan BUMN dalam pelayanan publik.