JAKARTA - Menghadapi tantangan hidup dengan hanya mengandalkan satu penghasilan di tahun 2025 bukanlah hal yang mustahil. Bahkan, bagi sebagian keluarga, ini bisa menjadi keputusan strategis untuk fokus meningkatkan kualitas hidup tanpa merasa terbebani secara finansial.
Melansir Better Money Habits, dengan perencanaan yang tepat dan strategi matang, kebutuhan hidup tetap dapat terpenuhi secara optimal meski sumber penghasilan berkurang. Berikut adalah tujuh panduan praktis yang dapat diterapkan agar kondisi keuangan tetap stabil dalam skenario satu penghasilan.
1. Miliki Dana Darurat yang Memadai
Langkah awal yang tak kalah penting adalah memastikan Anda memiliki dana darurat cukup sebelum beralih ke satu penghasilan. Dana ini berfungsi sebagai jaring pengaman apabila muncul kebutuhan mendesak seperti biaya kesehatan atau perbaikan rumah.
“Dana darurat idealnya mampu menutupi kebutuhan hidup selama enam hingga sembilan bulan,” jelas sumber dari Better Money Habits. Agar dana darurat dapat terakumulasi, manfaatkan masa saat masih berpenghasilan ganda dengan menabung secara rutin. Anda juga bisa mengatur setoran otomatis agar sebagian gaji langsung dialokasikan ke tabungan.
2. Tetapkan Anggaran Baru yang Realistis dan Terstruktur
Saat beralih ke satu penghasilan, sangat penting untuk menyusun ulang anggaran. Hitung kembali seluruh kebutuhan dan pengeluaran harian serta cari peluang penghematan, misalnya dari biaya transportasi dan penitipan anak yang berkurang.
Jangan lupa untuk tetap memasukkan pos tabungan jangka panjang, seperti dana pensiun atau investasi. “Dengan memasukkan pos tabungan pensiun ke dalam anggaran baru, Anda tetap berada di jalur stabil secara finansial,” tambah narasumber tersebut.
3. Pangkas Pengeluaran Secara Bertahap dan Konsisten
Setelah anggaran baru tersusun, mulailah memangkas pengeluaran yang tidak prioritas. Fokus pada layanan langganan yang jarang digunakan, makan di luar, atau hiburan berbayar. Disarankan untuk memulai penghematan ini beberapa bulan sebelum transisi agar penyesuaian gaya hidup tidak terasa berat.
4. Lunasi Utang dengan Bunga Tinggi
Utang berbunga tinggi seperti kartu kredit, pinjaman mobil, atau cicilan pendidikan dapat menjadi beban berat bagi satu penghasilan. Oleh karena itu, fokuslah melunasi utang-utang tersebut agar anggaran keuangan lebih longgar dan fleksibel.
Jika perlu, tunda dahulu rencana beralih ke satu penghasilan sampai utang-utang besar terselesaikan. “Langkah ini adalah pilihan bijak demi stabilitas finansial jangka panjang,” menurut sumber.
5. Sesuaikan Potongan Pajak Penghasilan
Perubahan status penghasilan juga berpengaruh pada perpajakan. Pastikan Anda meninjau kembali potongan pajak agar sesuai dengan penghasilan baru. Penyesuaian ini bisa memberikan tambahan uang di tangan setiap bulan, yang sangat membantu kelancaran arus kas keluarga.
6. Ganti Pengeluaran dengan Waktu Berkualitas
Salah satu keuntungan hidup dengan satu penghasilan adalah tersedianya waktu lebih banyak. Waktu ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti mengasuh anak, memasak sendiri, atau berkebun—yang sekaligus menghemat biaya.
Jika ingin tetap berkontribusi secara profesional, pekerjaan sampingan atau proyek freelance bisa jadi solusi pendapatan tambahan tanpa harus kembali bekerja penuh waktu.
7. Terapkan Sistem Pengelolaan Keuangan Bersama
Keberhasilan hidup dengan satu penghasilan sangat bergantung pada kerjasama dalam pengelolaan keuangan keluarga. Diskusikan dan sepakati siapa yang bertanggung jawab mengatur anggaran, membayar tagihan, dan menabung.
Penggunaan rekening bersama atau sistem transfer otomatis dapat mempermudah pengelolaan dana agar transparan dan teratur. Dengan sistem yang jelas, potensi konflik finansial dapat diminimalisir.
Mengelola keuangan dengan satu penghasilan di tahun 2025 memang penuh tantangan, namun bukan hal yang tidak mungkin. Tujuh panduan di atas dapat membantu Anda dan keluarga tetap stabil, aman, dan bahagia secara finansial.
Dengan perencanaan matang dan komitmen bersama, hidup sederhana dengan satu penghasilan bisa menjadi awal menuju kebebasan finansial yang sesungguhnya.