Harga Emas Naik di Awal Pekan, 2 Juni 2025, Didorong Melemahnya Dolar dan Ancaman Tarif Baru Trump

Senin, 02 Juni 2025 | 09:41:15 WIB
`Harga Emas Naik di Awal Pekan, 2 Juni 2025, Didorong Melemahnya Dolar dan Ancaman Tarif Baru Trump

JAKARTA - Harga emas dunia mencatat kenaikan signifikan pada perdagangan sesi Asia pagi ini. Penguatan harga didorong oleh melemahnya nilai tukar dolar AS serta meningkatnya ketegangan geopolitik akibat ancaman tarif baru yang dilontarkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, terhadap baja dan aluminium impor.

Pada pukul 08.30 WIB, harga emas spot tercatat naik 0,6% ke level US$ 3.309,89 per ons troi, sementara harga emas berjangka kontrak pengiriman Agustus 2025 juga menguat 0,6% menjadi US$ 3.333,30 per ons troi, berdasarkan data yang dihimpun dari platform perdagangan global.

Dolar Melemah, Emas Jadi Lebih Murah bagi Pembeli Asing

Salah satu pendorong utama penguatan harga emas adalah penurunan indeks dolar AS sebesar 0,1%. Melemahnya dolar membuat emas – yang dihargai dalam mata uang tersebut – menjadi lebih terjangkau bagi investor internasional.

“Penurunan dolar memberikan dorongan langsung terhadap harga emas. Logam mulia ini menjadi lebih menarik bagi pembeli luar negeri saat nilai tukar dolar turun,” ungkap seorang analis pasar komoditas kepada Reuters.

Ancaman Trump Dongkrak Kekhawatiran Perdagangan Global

Katalis utama lainnya adalah pernyataan mantan Presiden Donald Trump yang kembali mengusulkan kenaikan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%. Rencana tersebut dikhawatirkan akan memicu eskalasi baru dalam ketegangan perdagangan global, terutama antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya di Eropa.

Menanggapi rencana tersebut, Komisi Eropa mengeluarkan peringatan keras bahwa mereka siap membalas kebijakan perdagangan unilateral tersebut. Ancaman aksi balasan ini semakin memperburuk sentimen pasar dan mendorong investor untuk mencari perlindungan di aset safe haven seperti emas.

Geopolitik Memanas: Ukraina dan Rusia Meningkatkan Serangan

Tak hanya perang dagang, ketegangan geopolitik juga memanas di Eropa Timur. Konflik antara Ukraina dan Rusia kembali meningkat, ditandai dengan serangan pesawat nirawak terbesar dalam sejarah konflik tersebut. Salah satu serangan bahkan berhasil meledakkan jembatan jalan raya di atas kereta penumpang di wilayah Rusia dan menargetkan pembom berkemampuan nuklir di Siberia.

Situasi tersebut turut mendorong investor untuk mengalihkan aset ke logam mulia sebagai bentuk lindung nilai terhadap ketidakpastian global.

“Emas tetap menjadi tempat perlindungan utama di tengah krisis. Ketika ketidakpastian meningkat – baik karena geopolitik maupun ekonomi – permintaan emas secara alami akan naik,” ujar seorang analis pasar dari Kitco Metals.

Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga oleh The Fed

Sementara itu, dari sisi kebijakan moneter, investor kini memperkirakan bahwa Federal Reserve AS (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin mulai Oktober 2025. Ekspektasi ini diperkuat oleh data terbaru mengenai indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 2,1% pada April, sedikit di bawah ekspektasi 2,2%.

Gubernur The Fed, Christopher Waller, dalam pernyataannya akhir pekan lalu menegaskan bahwa kemungkinan pemangkasan suku bunga tetap terbuka, meskipun kebijakan tarif dari Trump bisa menimbulkan tekanan inflasi jangka pendek.

“Kami masih mempertimbangkan pemotongan suku bunga di akhir tahun, tergantung pada perkembangan inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja,” kata Waller.

Dialog Trump-Xi Jinping Mungkin Terjadi, Isu Mineral Jadi Fokus

Di sisi lain, upaya diplomasi masih terus diusahakan. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengungkapkan bahwa Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk berbicara dalam waktu dekat. Agenda utama pertemuan tersebut adalah penyelesaian perselisihan perdagangan, termasuk mengenai mineral penting yang menjadi perhatian global.

“Pertemuan antara Trump dan Xi bisa menjadi titik balik dalam tensi dagang, namun pasar masih menunggu kepastian dan arah kebijakan konkret,” ujar Bessent dalam wawancara Minggu lalu.

Emas Tetap Jadi Pilihan Saat Ketidakpastian Melanda

Dengan kombinasi faktor melemahnya dolar, ancaman perang dagang baru, eskalasi konflik Rusia-Ukraina, serta kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed, emas kembali memperkuat posisinya sebagai aset safe haven yang diandalkan oleh investor global.

Kenaikan harga emas hari ini menegaskan bahwa logam mulia tetap menjadi pilihan utama untuk melindungi nilai investasi di tengah gejolak pasar dan ketidakpastian global yang tak kunjung reda.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB