IHSG Diprediksi Lanjutkan Reli Awal Pekan Ini, Saham BMRI, ASII, dan PTRO Direkomendasikan Buy

Senin, 02 Juni 2025 | 09:44:38 WIB
IHSG Diprediksi Lanjutkan Reli Awal Pekan Ini, Saham BMRI, ASII, dan PTRO Direkomendasikan Buy

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan perdana bulan Juni, Senin, 2 Juni 2025. Berdasarkan riset pagi yang dirilis oleh BRI Danareksa Sekuritas, IHSG berpotensi bergerak di kisaran 7.090 hingga 7.254, dengan tren yang masih menunjukan penguatan secara teknikal.

“Secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren naik dan tengah menguji resistance kuat di area 7.254 hingga 7.325,” tulis BRI Danareksa Sekuritas dalam laporan riset harian mereka. Adapun level support utama yang perlu diperhatikan berada di angka 7.090.

Penguatan Dipicu Sentimen Inflasi dan Perdagangan Global

Salah satu faktor yang mendorong optimisme pasar adalah ekspektasi terhadap rilis data inflasi Indonesia yang akan diumumkan hari ini. Data tersebut menjadi kunci arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, pasar juga memantau dinamika global, termasuk perkembangan dari Amerika Serikat.

Pasar global saat ini sedang menanggapi rencana mantan Presiden AS Donald Trump untuk menangguhkan tarif baru atas baja dan aluminium. Keputusan ini dinilai dapat meredakan ketegangan perdagangan, namun juga berisiko memicu reaksi dari mitra dagang seperti Uni Eropa.

Saham Rekomendasi: BMRI, ASII, dan PTRO

Di tengah potensi penguatan IHSG hari ini, sejumlah saham unggulan direkomendasikan untuk dibeli (buy). Saham-saham tersebut diprediksi akan memberikan imbal hasil yang menarik dalam jangka pendek.

Bank Mandiri (BMRI)

Target harga: Rp 5.550–Rp 5.675

Alasan: Prospek kinerja keuangan yang solid serta pertumbuhan kredit yang stabil menjadikan BMRI sebagai pilihan menarik di sektor perbankan.

Astra International (ASII)

Target harga: Rp 4.960–Rp 5.025

Alasan: Diversifikasi usaha dan rebound sektor otomotif membuat saham ini tetap diminati investor institusional.

Petrosea (PTRO)

Target harga: Rp 3.270–Rp 3.540

Alasan: PTRO mendapatkan sentimen positif dari harga komoditas yang stabil serta proyek-proyek konstruksi tambang yang sedang berjalan.

Sebaliknya, saham Summarecon Agung (SMRA) justru direkomendasikan untuk dijual (sell) karena dinilai telah mengalami overbought dan berada di posisi rawan koreksi teknikal.

IHSG Sebelumnya Ditutup Melemah, Tapi Net Buy Asing Menguat

Menjelang libur panjang akhir pekan lalu, IHSG sempat ditutup melemah sebesar 23,15 poin atau 0,32%, ke posisi 7.175,82. Namun demikian, investor asing justru mencatatkan pembelian bersih (net buy) jumbo sebesar Rp 1,36 triliun, sebagian besar dipicu oleh aksi tutup sendiri (crossing) saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) senilai Rp 1,42 triliun dari investor domestik ke investor asing.

Sektor Saham: Consumer Melemah, Kesehatan dan Transportasi Menguat

Koreksi IHSG sebelumnya didorong oleh pelemahan di berbagai sektor:

Sektor consumer primer: turun 1,28%

Material dasar: turun 1,07%

Infrastruktur: turun 1,00%

Consumer non-primer: turun 0,80%

Properti: turun 0,23%

Namun, beberapa sektor berhasil menahan penurunan lebih dalam, antara lain:

Kesehatan: naik 0,99%

Teknologi: naik 0,71%

Transportasi: naik 0,90%

Saham-Saham dengan Kenaikan Tertinggi (ARA)

Meski IHSG terkoreksi, sejumlah saham justru mencetak kenaikan drastis hingga Auto Reject Atas (ARA), termasuk:

PT Tanah Laut Tbk (INDX): naik 34,78% ke Rp 93

PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO): naik 34,86% ke Rp 236

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB): naik 24,88% ke Rp 1.355

PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU): naik 24,80% ke Rp 780

PT Jembo Cable Company Tbk (JECC): naik 24,31% ke Rp 1.125

Outlook IHSG Masih Positif di Tengah Tantangan Global

Dengan kombinasi antara net buy asing, potensi pemulihan sektor tertentu, dan ekspektasi kebijakan suku bunga yang kondusif, IHSG berpeluang untuk tetap bertahan dalam tren naik jangka pendek. Namun, pelaku pasar tetap diminta waspada terhadap sentimen global, terutama terkait kebijakan perdagangan AS dan inflasi domestik.

“Sentimen eksternal dan rilis data ekonomi hari ini akan menjadi penentu arah pergerakan IHSG selanjutnya. Strategi buy on weakness tetap relevan di tengah potensi volatilitas,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas menutup risetnya.

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen Pegawai Baru 2025

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:09 WIB

KUR BNI 2025 Solusi Pendanaan Ringan untuk UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:08 WIB

KUR BRI 2025 Menjadi Solusi Modal Usaha Ringan UMKM

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:07 WIB

KUR BSI 2025 Solusi Modal Syariah untuk UMKM Indonesia

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:06 WIB

Skema Cicilan KUR BCA 2025 Pinjaman Rp100 Juta

Kamis, 11 September 2025 | 16:33:05 WIB