Singapura Dominasi Ekspor Minyak ke Indonesia, Ketergantungan Impor Makin Meningkat

Minggu, 01 Juni 2025 | 08:52:39 WIB
Singapura Dominasi Ekspor Minyak ke Indonesia, Ketergantungan Impor Makin Meningkat

JAKARTA - Ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat setiap tahun, dengan Singapura menempati posisi teratas sebagai negara eksportir minyak terbesar ke Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022, Indonesia mencatat volume impor BBM dan produk turunannya mencapai 47,74 juta ton, melonjak dari 42,12 juta ton pada 2021.

Indonesia, yang pernah menjadi salah satu negara eksportir minyak terbesar di dunia dan anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) sejak 1962, kini berstatus sebagai importir minyak. Keanggotaan Indonesia di OPEC berakhir pada 2009, menandai pergeseran status dari eksportir menjadi importir. Kondisi ini bertolak belakang dengan situasi dua dekade lalu, di mana Indonesia masih memiliki cadangan dan kapasitas produksi yang lebih mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saat ini produksi minyak mentah atau lifting domestik Indonesia hanya berkisar 560 ribu hingga 580 ribu barel per hari. Kapasitas kilang Pertamina juga terbatas di angka sekitar 800 ribu barel per hari. Sementara itu, kebutuhan BBM dalam negeri diperkirakan mencapai 1,5 juta hingga 1,6 juta barel per hari. Perbedaan signifikan antara kebutuhan dan kapasitas produksi ini memaksa Indonesia untuk terus meningkatkan volume impor minyak dari berbagai negara.

Data BPS menunjukkan bahwa lonjakan impor minyak ke Indonesia sempat mengalami penurunan pada 2020 akibat perlambatan ekonomi imbas pandemi Covid-19. Pada tahun tersebut, impor minyak tercatat 37,65 juta ton. Namun, setelah itu impor kembali meningkat seiring pemulihan ekonomi dan pertumbuhan jumlah penduduk. Pada 2017 dan 2018, impor minyak masing-masing tercatat 49,21 juta ton dan 50,37 juta ton.

Berikut adalah daftar 10 negara eksportir minyak terbesar ke Indonesia pada 2022:

Singapura – 10,94 juta ton

Malaysia – 6,70 juta ton

Arab Saudi – 5,96 juta ton

Nigeria – 5,67 juta ton

Amerika Serikat – 3,17 juta ton

Uni Emirat Arab (UEA) – 2,53 juta ton

Korea Selatan – 1,80 juta ton

Qatar – 887 ribu ton

Australia – 782 ribu ton

China – 615 ribu ton

Menurut BPS, Singapura telah konsisten menempati posisi teratas sebagai negara eksportir minyak terbesar ke Indonesia selama periode 2017 hingga 2022. Posisi kedua dan ketiga biasanya diisi oleh Malaysia dan Arab Saudi yang saling bergantian setiap tahunnya. Untuk data terbaru tahun 2023 dan 2024, BPS masih belum merilis angka resmi.

Kepala BPS, Margo Yuwono, menegaskan bahwa kenaikan impor BBM ke Indonesia disebabkan oleh tingginya permintaan domestik yang tidak diimbangi oleh produksi dalam negeri. “Kebutuhan BBM Indonesia terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi. Produksi domestik kita belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut sehingga impor menjadi pilihan utama,” jelas Margo.

Ketergantungan terhadap impor minyak, terutama dari Singapura, memicu perhatian berbagai pihak, termasuk pengamat energi. Singapura, meskipun bukan produsen minyak mentah utama, dikenal sebagai pusat perdagangan minyak global dengan fasilitas penyimpanan dan kilang canggih. Hal ini menjadikan negara tersebut sebagai penyuplai utama BBM ke Indonesia.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, menilai bahwa dominasi Singapura dalam pasokan BBM Indonesia bukan hanya karena kedekatan geografis, tetapi juga efisiensi logistik dan infrastruktur migas yang mumpuni. “Singapura memiliki keunggulan dalam hal fasilitas kilang dan jaringan distribusi yang menjadikan mereka sebagai pemain utama di kawasan Asia Tenggara,” ujar Komaidi.

Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor, pemerintah Indonesia berencana meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri dengan mempercepat pembangunan kilang baru dan memperbaiki kilang lama yang ada. Namun, realisasi proyek kilang tersebut masih membutuhkan waktu yang panjang.

Sementara itu, data terbaru dari BPS mengenai jumlah impor BBM dan minyak mentah dari negara-negara eksportir untuk tahun 2023 dan 2024 masih ditunggu. Namun, dengan tren yang ada, diperkirakan Singapura akan tetap mendominasi sebagai penyuplai utama BBM ke Indonesia dalam waktu dekat.

Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar untuk memperkuat ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak. Pengembangan energi terbarukan dan peningkatan produksi dalam negeri menjadi langkah strategis untuk mengatasi ketimpangan ini.

Terkini

Cara Praktis Buka Blokir PIN Livin by Mandiri Cepat

Selasa, 09 September 2025 | 14:24:05 WIB

Cara Mudah Cek Pajak Kendaraan NTB Secara Digital

Selasa, 09 September 2025 | 14:24:03 WIB

Promo 9.9 Blibli Tawarkan Diskon dan Voucher Menarik

Selasa, 09 September 2025 | 14:24:01 WIB

Pantai Seminyak, Liburan Murah Meriah Menikmati Sunset

Selasa, 09 September 2025 | 14:24:00 WIB