Tren Asuransi Kendaraan Menurun, Seiring Lesunya Penjualan Mobil di Indonesia

Rabu, 28 Mei 2025 | 11:31:48 WIB
Tren Asuransi Kendaraan Menurun, Seiring Lesunya Penjualan Mobil di Indonesia

JAKARTA - Industri asuransi kendaraan bermotor di Indonesia tengah menghadapi tantangan serius akibat melemahnya penjualan mobil baru pada kuartal pertama tahun 2025. Penurunan ini secara langsung berdampak pada tren asuransi kendaraan, yang ikut mengalami penurunan dalam hal jumlah polis baru.

Maximiliaan Agatisianus, Presiden Direktur Asuransi Astra, menyampaikan bahwa tren penurunan asuransi kendaraan bermotor merupakan konsekuensi logis dari turunnya penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air. Menurutnya, karena sebagian besar polis asuransi kendaraan bermotor baru didapatkan saat konsumen membeli mobil baru, maka dinamika penjualan otomotif memiliki keterkaitan erat dengan sektor asuransi.

“Jadi, kalau (penjualan) mobilnya turun, sudah pasti asuransinya juga turun, khusus kendaraan bermotor. Kurang lebih mirip seperti yang mobil (penurunannya),” ujar Maximiliaan saat ditemui di Jakarta.

Penurunan Belum Terekam dalam Data Asosiasi

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi dari asosiasi asuransi terkait seberapa besar angka penurunan sektor ini secara nasional. Namun, berdasarkan laporan internal Asuransi Astra, tren ini sudah cukup terasa. Maximiliaan menegaskan bahwa data resmi memang belum dirilis, tetapi fenomena ini sudah mulai memengaruhi kinerja perusahaan.

“Cuma laporan resmi dari asosiasi belum ada ya. Jadi, ini baru yang ada di Asuransi Astra, pasti ada dampaknya,” tambahnya.

Strategi Adaptasi: Diversifikasi Produk Asuransi

Menyikapi tren penurunan ini, Asuransi Astra tidak tinggal diam. Perusahaan mulai menyusun strategi adaptasi dengan memperluas portofolio produk yang tidak hanya berfokus pada asuransi kendaraan bermotor. Salah satu langkah yang diambil adalah menawarkan produk-produk asuransi tambahan (suplemen) kepada konsumen secara sukarela.

“Kalau untuk asuransi sendiri, ya kita mau nggak mau harus punya produk lain yang kita jual selain asuransi kendaraan bermotor. Tentunya, ini suplemen ya, tambahan untuk pelanggan. Tapi, kita kan menawarkannya voluntary, jika konsumen menginginkan,” jelas Maximiliaan.

Strategi ini menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas pendapatan perusahaan dan memitigasi dampak penurunan di satu lini bisnis utama.

Sikap Konservatif dalam Menyusun Target 2025

Melihat tren pasar yang belum pulih sepenuhnya, Asuransi Astra mengambil sikap konservatif dalam menetapkan target bisnis tahun ini. Perusahaan tidak memasang ekspektasi pertumbuhan tinggi, melainkan menargetkan agar pencapaian tahun ini setidaknya bisa menyamai pencapaian tahun lalu.

“Tahun ini kita sedikit konservatif. Tidak turun saja sudah bagus tahun ini,” ujar Maximiliaan.

Hal ini menunjukkan bahwa pelaku industri asuransi mulai realistis dalam menghadapi situasi pasar yang sedang mengalami tekanan dari berbagai sektor, terutama otomotif.

Pengaruh terhadap Industri Asuransi Nasional

Penurunan permintaan terhadap asuransi kendaraan tak hanya berdampak pada satu perusahaan, melainkan berpotensi memengaruhi seluruh pelaku industri asuransi umum di Indonesia. Sektor otomotif yang selama ini menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan industri asuransi kini menjadi titik perhatian utama.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan pada kuartal I/2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meski angka pastinya bervariasi antar merek, secara umum tren ini menunjukkan perlambatan yang cukup signifikan.

Implikasi Jangka Panjang dan Peluang Inovasi

Kondisi ini mengisyaratkan pentingnya diversifikasi dan inovasi produk dalam industri asuransi. Selain asuransi kendaraan, peluang masih terbuka di sektor-sektor seperti asuransi properti, kesehatan, dan jiwa, yang cenderung lebih stabil.

Selain itu, pelaku industri juga dituntut untuk memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan efisiensi dan pengalaman konsumen. Inisiatif seperti virtual survey, yang diperkenalkan Asuransi Astra dalam rangka memperingati 30 tahun Garda Oto, menjadi contoh bagaimana digitalisasi dapat memperkuat daya saing perusahaan.

Tren penurunan asuransi kendaraan di Indonesia menjadi sinyal bagi industri untuk segera beradaptasi dengan dinamika pasar otomotif yang lesu. Asuransi Astra sebagai salah satu pemain utama memilih untuk mengambil sikap konservatif namun strategis, dengan mendorong diversifikasi produk dan memanfaatkan inovasi teknologi.

Ke depan, kolaborasi antara industri otomotif dan asuransi menjadi semakin penting untuk memulihkan kembali kepercayaan pasar dan menciptakan ekosistem yang berkelanjutan.

Terkini

Senam Aerobik Praktis untuk Jaga Kebugaran Tubuh Harian

Kamis, 11 September 2025 | 11:06:16 WIB

Olahraga Berkuda dengan 11 Manfaat Fisik dan Mental

Kamis, 11 September 2025 | 11:06:15 WIB

5 Manfaat dan Tips Olahraga Selancar Air untuk Semua Usia

Kamis, 11 September 2025 | 11:06:14 WIB