JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi BUMN Indonesia, secara resmi memulai pembangunan proyek infrastruktur penerbangan di Timor Leste. Pembangunan ini dimulai dengan seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk pembangunan Landasan Pacu Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato (PNLIA) di Dili pada hari Selasa, 20 Mei 2025. Proyek besar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keselamatan penerbangan di negara yang tengah berkembang ini.
Dengan nilai proyek yang diperkirakan mencapai 72,6 juta dolar AS atau sekitar Rp1,1 triliun, pembangunan bandara ini akan menjadi salah satu infrastruktur penting bagi Timor Leste. Waskita Karya, yang dipercaya sebagai kontraktor utama, berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dengan kualitas terbaik.
Pembangunan Infrastruktur Bandara untuk Meningkatkan Keselamatan Penerbangan
Proyek ini mencakup berbagai pekerjaan utama yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas operasional Bandara Nicolau Lobato, yang terletak di Dili, ibu kota Timor Leste. Salah satu bagian terpenting dari proyek ini adalah perpanjangan landasan pacu (runway) menjadi 2.100 meter, yang diharapkan dapat mendukung operasi pesawat berukuran besar dan meningkatkan frekuensi penerbangan. Selain itu, pembangunan Runway End Safety Area (RESA) sepanjang minimal 90 meter di setiap ujung landasan pacu juga akan dilakukan untuk memastikan keselamatan penerbangan yang lebih baik.
Ari Asmoko, Direktur Operasi I Waskita Karya, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa proyek ini menjadi momen bersejarah bagi perusahaan. “Waskita Karya merupakan satu-satunya BUMN Indonesia yang dipercaya oleh pemerintah Timor Leste untuk membangun fasilitas bandara ini. Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan dengan kualitas terbaik,” ujar Ari.
Pekerjaan Tambahan: Taxiway, Menara Pengawas, dan Sistem Penerangan
Selain perpanjangan landasan pacu, Waskita Karya juga ditugaskan untuk membangun berbagai fasilitas penting lainnya untuk mendukung operasional bandara. Salah satunya adalah pembangunan jalur taxiway yang akan memastikan pergerakan pesawat menjadi lebih efisien. Proyek ini juga mencakup pembangunan Menara Pengawas Lalu Lintas Udara (Air Traffic Control Tower) yang sangat krusial dalam mengelola lalu lintas penerbangan di bandara.
Selain itu, untuk memastikan bandara dapat beroperasi sepanjang waktu, termasuk di malam hari, proyek ini juga akan mencakup pembangunan sistem penerangan landasan (Airfield Ground Lighting/AGL). Hal ini akan membuat bandara Nicolau Lobato dapat melayani penerbangan malam hari dengan lebih aman.
“Semua pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keselamatan penerbangan. Kami akan melaksanakan pekerjaan ini secara detail dan menyeluruh,” tegas Ari Asmoko.
Pengalaman Waskita Karya dalam Proyek Bandara Internasional
Sebagai perusahaan yang telah berpengalaman lebih dari 64 tahun dalam industri konstruksi, Waskita Karya memiliki rekam jejak yang sangat kuat dalam pembangunan proyek-proyek besar, termasuk bandara-bandara internasional. Beberapa proyek bandara besar yang telah diselesaikan oleh Waskita Karya di Indonesia antara lain Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandara Kualanamu (Medan), Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Ngurah Rai (Bali), hingga Bandara Hasanuddin (Makassar).
Selain itu, Waskita Karya juga mencatatkan prestasi luar biasa dengan membangun Bandara Ahmad Yani Semarang, yang memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena berhasil rampung hanya dalam waktu 12 bulan.
“Kepercayaan yang diberikan pemerintah Timor Leste kepada kami untuk membangun Bandara Nicolau Lobato ini merupakan bukti nyata dari reputasi dan komitmen kami. Di Timor Leste, kami juga sudah menyelesaikan Bandara Suai, serta proyek peningkatan Jalan Pasar Tono-Oesilo dan Jalan Perbatasan Oe-Cusse,” tambah Ari Asmoko.
Target Penyelesaian Proyek pada 2028
Pembangunan Bandara Nicolau Lobato diperkirakan akan memakan waktu sekitar tiga tahun, dengan target penyelesaian pada 2028. Setelah selesai, bandara ini diharapkan dapat mendukung perkembangan ekonomi dan pariwisata Timor Leste, yang akan semakin terbuka bagi dunia internasional.
Proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas penerbangan, tetapi juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Timor Leste serta memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste, mengingat Waskita Karya merupakan satu-satunya perusahaan konstruksi Indonesia yang diberi kepercayaan untuk membangun infrastruktur penting ini.
Pembangunan Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato (PNLIA) merupakan proyek besar yang akan mengubah wajah transportasi udara di Timor Leste. Dengan dukungan penuh dari PT Waskita Karya, yang memiliki pengalaman luas dalam proyek-proyek bandara internasional, Timor Leste akan memiliki fasilitas penerbangan yang lebih modern dan aman. Ari Asmoko menegaskan bahwa proyek ini menjadi langkah penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste, sekaligus memperlihatkan komitmen Waskita Karya untuk menyelesaikan setiap proyek dengan kualitas terbaik.