JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP) mencatatkan pencapaian signifikan dengan meraih kontrak baru senilai Rp 6,275 triliun pada kuartal I tahun 2025. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang solid di awal tahun, dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor pelabuhan yang mencapai 38% dari total kontrak baru.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa selain proyek pelabuhan, perusahaan juga berhasil memperoleh kontrak dari berbagai sektor lainnya, di antaranya proyek gedung yang menyumbang 32%, jalan dan jembatan sebesar 22%, serta proyek bendungan dan irigasi masing-masing sebesar 4% dan 3%. "Perolehan nilai kontrak tersebut didominasi oleh proyek yang sumber dananya berasal dari BUMN sebesar 52%, diikuti dengan sektor swasta 29%, dan pemerintah 18%," ungkap Joko.
Pada tahun 2025, PTPP berencana untuk terus memperluas cakupan proyeknya, tidak hanya dari sumber dana APBN, tetapi juga dari sektor swasta yang memiliki potensi besar. Joko menambahkan bahwa perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi tantangan, seperti suku bunga yang tinggi dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Salah satu langkah yang diambil adalah menjalin kemitraan strategis dengan para supplier guna menjaga kestabilan harga bahan baku. "PTPP juga memperkuat manajemen risiko sebagai mitigasi dari dampak kondisi ekonomi yang tidak menentu," jelas Joko.
Salah satu proyek yang sangat dinantikan adalah pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN), yang kini tengah berjalan. Joko Raharjo menyambut positif batalnya pemblokiran anggaran untuk proyek IKN, yang sebelumnya terdampak oleh program efisiensi anggaran. Dengan persetujuan dari Komisi V DPR RI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), PTPP dapat melanjutkan proyek strategis ini tanpa kendala anggaran. "Sebagai perusahaan BUMN konstruksi, PTPP berkomitmen untuk menyelesaikan proyek di IKN sesuai dengan target, standar kualitas, dan mengutamakan keselamatan," ujarnya.
Hingga saat ini, PTPP tengah mengerjakan 19 proyek di IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp 14,31 triliun, yang seluruhnya dibiayai oleh APBN. Beberapa proyek besar yang sedang dikerjakan di IKN antara lain adalah penyiapan lahan untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) tahap 1 dan 2, pembangunan dermaga logistik IKN, dan berbagai proyek jalan tol dan infrastruktur lainnya. Progres proyek di IKN pun menunjukkan kemajuan signifikan, dengan beberapa di antaranya telah mencapai 100%, seperti pembangunan Tol IKN Segmen 3B dan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Tahap 1.
Dengan terus mengerjakan proyek-proyek besar di IKN dan berbagai proyek infrastruktur lainnya, PTPP semakin memperkuat posisi sebagai pemimpin di industri konstruksi Indonesia. Kontrak-kontrak baru yang berhasil diraih pada kuartal I-2025 ini menjadi bukti komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi maksimal dalam pembangunan infrastruktur nasional.