Hutama Karya Siap Hadapi Lonjakan Trafik 68,81 di Jalan Tol Trans Sumatera Selama Mudik Lebaran 2025

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:14:24 WIB
Hutama Karya Siap Hadapi Lonjakan Trafik 68,81 di Jalan Tol Trans Sumatera Selama Mudik Lebaran 2025

JAKARTA - Menjelang mudik Lebaran 2025, PT Hutama Karya (Persero) memprediksi adanya lonjakan volume kendaraan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang bisa mencapai 68,81% dibandingkan trafik normal. Untuk mengantisipasi peningkatan tersebut, perusahaan pelat merah ini telah menyiapkan berbagai langkah operasional guna memastikan kelancaran arus mudik di seluruh ruas tol yang dikelolanya. Prediksi ini dikeluarkan menyusul rencana peningkatan jumlah pemudik yang akan melintasi jalan tol yang menghubungkan berbagai provinsi di Pulau Sumatera.
 

Peningkatan Trafik Tol Trans Sumatera Diprediksi Capai 68,81%
 

Hutama Karya memastikan kesiapan operasional terhadap 870,01 km jalan tol yang dikelolanya, yang terdiri dari 12 ruas tol bertarif sepanjang 724,08 km, dua ruas tol non-tarif sepanjang 52,45 km, serta tiga ruas tol fungsional sepanjang 93,48 km yang akan difungsikan selama periode mudik Lebaran 2025.

Direktur Utama PT Hutama Karya, Budi Harto, mengungkapkan bahwa persiapan ini dilakukan untuk memastikan bahwa arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan aman dan lancar. "Kami memprediksi peningkatan trafik mencapai 68,81% dibandingkan trafik normal. Untuk itu, kami telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi agar perjalanan pemudik lebih nyaman," ujar Budi dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa, 4 Februari 2024, di Jakarta.
 

Pengoperasian Ruas Tol Fungsional untuk Mempermudah Akses Pemudik
 

Untuk mendukung kelancaran arus mudik, Hutama Karya akan mengoperasikan beberapa ruas tol fungsional selama periode mudik Lebaran 2025. Beberapa ruas tol tersebut adalah:

  1. Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimeum) sepanjang 23,95 km
  2. Ruas Sicincin – Padang sepanjang 35,90 km
  3. Ruas Palembang – Betung Seksi 1-2 (Rengas – Pangkalan Rimo – Pangkalan Balai) sepanjang 33,62 km

Ruas tol fungsional ini akan dioperasikan mulai tanggal 20 Maret hingga 10 April 2025 dengan jam operasional yang akan disesuaikan dengan kondisi lalu lintas dan kebijakan kepolisian. Dengan pengoperasian ruas-ruas tol fungsional ini, waktu tempuh perjalanan para pemudik diharapkan akan menjadi lebih singkat, terutama untuk Tol Sicincin – Padang yang diperkirakan dapat memangkas waktu perjalanan hingga 30 menit jika dibandingkan dengan jalur nasional.

Budi Harto menambahkan, "Dengan adanya tol fungsional seperti Tol Sicincin – Padang, kami berharap pemudik dapat menikmati perjalanan yang lebih cepat dan lancar, serta dapat mengurangi kemacetan yang sering terjadi di jalur nasional.”
 

Penambahan Layanan Pendukung di Sepanjang JTTS
 

Selain peningkatan infrastruktur jalan tol, Hutama Karya juga memastikan kesiapan layanan pendukung untuk menghadapi lonjakan volume kendaraan selama arus mudik. Beberapa langkah yang telah disiapkan oleh Hutama Karya di antaranya adalah penambahan posko layanan medis, bantuan darurat, serta armada siaga yang meliputi ambulans, mobil derek, dan patroli jalan raya yang akan beroperasi di sepanjang ruas tol.

Untuk mendukung para pemudik yang mungkin masih memiliki kewajiban pekerjaan selama perjalanan mudik, Hutama Karya juga menyediakan fasilitas co-working space di beberapa rest area sepanjang JTTS. Fasilitas ini bertujuan untuk membantu pemudik yang perlu bekerja di tengah perjalanan melalui sistem work from anywhere (WFA).

“Kami ingin memberikan kenyamanan lebih bagi pemudik yang mungkin masih harus bekerja di tengah perjalanan. Oleh karena itu, kami menyediakan fasilitas co-working space di beberapa rest area untuk mendukung para pemudik yang membutuhkan tempat bekerja,” ujar Budi Harto.
 

Penyederhanaan Sistem Transaksi dan Pengurangan Tarif Tol
 

Salah satu perhatian utama Hutama Karya adalah untuk memastikan transaksi di gerbang tol berjalan lancar tanpa adanya antrean panjang. Untuk itu, perusahaan ini akan menambah 140 unit mobile reader dan menyediakan 32.208 kartu uang elektronik (UE) yang akan mempermudah transaksi di seluruh gerbang tol di JTTS.

Selain itu, untuk mengoptimalkan arus lalu lintas, Hutama Karya juga mengumumkan kebijakan potongan tarif tol sebesar 20% untuk beberapa ruas utama JTTS dengan jarak terjauh. Beberapa ruas yang mendapat potongan tarif tersebut antara lain:

  • Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung (Terpeka)
  • Tol Indralaya – Prabumulih (Indraprabu)
  • Tol Pekanbaru – Dumai (Permai)
  • Tol Indrapura – Kisaran (Inkis)

Selain itu, anak perusahaan Hutama Karya, PT Hutama Marga Waskita (HMW), juga akan memberikan potongan tarif 20% untuk Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Kutepat). Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran arus lalu lintas selama periode mudik dan balik Lebaran.

Budi Harto menegaskan, "Potongan tarif ini kami harapkan dapat membantu memperlancar arus lalu lintas dan memberikan kemudahan bagi pemudik yang melintasi ruas-ruas tol tersebut. Kami juga berupaya untuk memastikan bahwa setiap ruas tol dapat beroperasi dengan maksimal selama periode mudik.”
 

Peningkatan Fasilitas Istirahat dan Pengisian Energi Kendaraan
 

Hutama Karya juga memberikan perhatian pada kenyamanan pemudik yang membutuhkan tempat beristirahat. Sebanyak 4 unit Rest Area Fungsional akan dibangun di ruas Jalan Tol Sigli – Banda Aceh dan Jalan Tol Padang – Sicincin. Untuk mendukung kebutuhan bahan bakar, satu unit SPBU baru dan 14 unit SPBU modular akan disiapkan di beberapa titik strategis di sepanjang JTTS. Selain itu, untuk mendukung pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, Hutama Karya juga menyediakan 15 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Tidak hanya itu, perusahaan juga menerapkan sistem holding system yang akan mengatur laju kendaraan di beberapa titik rawan macet guna menghindari penumpukan kendaraan di gerbang tol.

Budi Harto berharap, dengan adanya tambahan fasilitas-fasilitas ini, perjalanan mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung lebih lancar dan aman. "Kami berharap bahwa segala upaya yang kami lakukan dapat mempermudah dan mempercepat perjalanan mudik masyarakat, sehingga perjalanan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lebih lancar, aman, dan menyenangkan bagi semua pemudik,” tutup Budi Harto.

Terkini