Robert Whittaker Pertimbangkan Pindah ke Kelas Berat Ringan UFC Setelah Satu Laga Lagi

Selasa, 18 Maret 2025 | 16:16:26 WIB
Robert Whittaker Pertimbangkan Pindah ke Kelas Berat Ringan UFC Setelah Satu Laga Lagi

JAKARTA – Mantan juara kelas menengah Ultimate Fighting Championship (UFC), Robert Whittaker, mengungkapkan rencananya untuk naik ke kelas berat ringan setelah menyelesaikan satu pertarungan lagi di divisi kelas menengah. Keputusan ini masih dipertimbangkan berdasarkan kondisinya usai laga mendatang.

“Saya akan memutuskannya setelah laga berikutnya. Jadi, satu lagi di kelas menengah, setidaknya tergantung pada apakah saya akan benar-benar mencoba dan mendorong batas-batas rasio otot dan berat badan, serta melihat di mana saya akan berada,” ujar Whittaker dalam wawancara dengan MMA Fighting, seperti dikutip pada Selasa.

Whittaker Masih Incar Laga Kontra Strickland

Sebagai mantan juara kelas menengah UFC, Whittaker telah lama dikaitkan dengan potensi kenaikan ke kelas berat ringan. Namun, hingga kini ia belum mengambil langkah konkret untuk pindah ke divisi yang lebih tinggi. Ia masih memiliki satu agenda pertarungan di kelas menengah sebelum benar-benar mempertimbangkan transisi tersebut.

Dalam laga terbarunya di UFC 308 pada Oktober 2024, petarung asal Selandia Baru itu mengalami kekalahan telak lewat submission brutal dari Khamzat Chimaev. Akibat kuncian di wajah yang diterimanya, rahangnya mengalami dislokasi, memaksa Whittaker menelan kekalahan yang menyakitkan.

Meskipun belum memiliki jadwal resmi untuk pertarungan berikutnya, Whittaker menyatakan bahwa mantan juara kelas menengah, Sean Strickland, adalah lawan yang masuk akal untuk dihadapinya.

“Itu akan sangat bagus. (Jika bisa terjadi pada) Pekan Pertandingan Internasional,” kata Whittaker, mengacu pada acara besar UFC yang biasanya berlangsung pada bulan Juni.

Jejak Karier: Dari Kelas Welter ke Kelas Menengah

Jika benar Whittaker akhirnya memutuskan untuk naik ke kelas berat ringan, itu bukanlah pertama kalinya ia berpindah divisi di UFC. Sebagai petarung muda berusia 21 tahun, ia pertama kali bersaing di kelas welter dan memenangkan ajang The Ultimate Fighter edisi internasional pada 2012, yang mengantarkannya ke UFC.

Setelah beberapa laga di kelas welter, Whittaker kemudian naik ke kelas menengah pada 2014 dan berkembang pesat di divisi ini. Ia mencatatkan enam kemenangan beruntun yang membawanya ke laga perebutan gelar melawan Yoel Romero. Whittaker berhasil mengalahkan Romero dan meraih sabuk juara sementara sebelum akhirnya diangkat sebagai juara kelas menengah UFC secara penuh.

Namun, perjalanan Whittaker di kelas menengah juga penuh tantangan. Ia harus kehilangan gelarnya setelah dikalahkan oleh Israel Adesanya. Kendati demikian, ia masih mampu mengalahkan lawan-lawan tangguh seperti Paulo Costa, Marvin Vettori, Kelvin Gastelum, Jared Cannonier, dan Darren Till.

Persaingan Ketat di Divisi Kelas Menengah

Selama bertarung di kelas menengah, Whittaker mengalami tiga kekalahan utama dari nama-nama besar seperti Chimaev, Adesanya, dan juara saat ini, Dricus du Plessis. Dengan kondisi persaingan yang semakin ketat, naik ke kelas berat ringan bisa menjadi keputusan strategis bagi Whittaker untuk memperpanjang dominasinya di UFC.

Meski masih belum dipastikan, rencana kepindahan Whittaker ke divisi yang lebih berat menjadi perbincangan menarik di kalangan penggemar UFC. Jika langkah ini benar-benar terealisasi, ia akan menghadapi tantangan baru melawan petarung-petarung besar di kelas berat ringan.

Dengan pertarungan terakhirnya di kelas menengah yang masih dinantikan, keputusan Robert Whittaker untuk naik ke kelas berat ringan akan bergantung pada hasil laga mendatang. Para penggemar UFC pun menunggu apakah sang mantan juara akan berhasil mengukir prestasi baru di divisi yang lebih tinggi.

Terkini